POPULASI DAN SAMPEL

Posted by Unknown Rabu, 21 Mei 2014 0 komentar

POPULASI DAN SAMPEL

A.      POPULASI
Populasi atau population mempunyai arti yang bervariasi.populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.[1] Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.[2] Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.[3]
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang mewakili karakteristik tertentu dalam suatu penelitian.

B.       JENIS-JENIS POPULASI
Ada beberapa jenis populasi yang harus diketahui berdasarkan penggolongannya yaitu:
1.      Berdasarkan jumlah populasinya
Berdasarkan jumlah populasinya dapat digolongkan menjadi:
a)      Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga relatif dapat dihitung jumlahnya.
b)      Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah.
2.      Berdasarkan sifatnya
Berdasarkan sifatnya, populasi homogen digolongkan menjadi:
a)      Populasi homogen yaitu sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
b)      Populasi heterogen yaitu sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum fasilitas, lembaga sekolah, hubungan sekolah dan masyarakat, karyawan perusahaan, jenis tanaman hutan, jenis pada, kegiatan marketing, hasil produksi, dan sebagainya. Populasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu populasi target dan populasi akses.[4]
Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis untuk ditarik kesimpulan dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi. Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogen, adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Dengan meneliti sebagian populasi diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran yang sesuai dengan sifat populasi yang bersangkutan. Jadi, penelitian hanya dilakukan pada sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh akan digeneralisasikan terhadap populasi.[5]
C.      SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data.[6] Sampel juga dapat diartikan sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.[7] Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, dana, dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

D.      SYARAT SAMPEL
1.      Akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Tolak ukur adanya“bias” atau kekeliruan adalah populasi.
2.      Karakteristik Populasi. Agar sampel dapat memprediksi dengan baik populasi, sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi.
3.      Presisi. Memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.[8]

E.       PROSEDUR PENENTUAN SAMPEL
Prosedur penentuan sampel meliputi:
1.      Identifikasi populasi target,
2.      Memilih kerangka sampel,     
3.      Menentukan metode pemilihan sampel,      
4.      Merencanakan prosedur pemilihan unit sampel,
5.      Menentukan ukuran sampel,        
6.      Menentukan unit sampel,        
7.      Pelaksanaan kerja lapangan.[9]

F.       TEKNIK SAMPLING
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk Menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.[10]

G.      MENENTUKAN UKURAN SAMPEL
Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil menjadi persoalan yang penting manakala jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif. Pada penelitian yang menggunakan analisis kualitatif, ukuran sampel bukan menjadi nomor satu, karena yang dipentingkan adalah kekayaan informasi. Walau jumlahnya sedikit tetapi jika kaya akan informasi, maka sampelnya lebih bermanfaat.[11] Ukuran sampel harus mewakili  populasi, ukuran sampel mempengaruhi tingkat kesalahan yang terjadi, semakin banyak ukuran sampel maka semakin kecil tingkat kesalahan generalisasi yang terjadi dan sebaliknya.



[1] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),  h. 130.
[2] Sugiono, Metodologi Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007),  h. 117.
[3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cet. Ke-IV, (Bandung: Alfabeta, 2008),  h. 80.
[4] Sukardi, Metodologi, h. 53.
[5] Subana, dkk, Statistik Pendidikan Cet. Ke-X, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2000), h. 24.
[6] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), h. 54
[7] Sugiono, Metodologi Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 118
[9]Ibid.
[10]Ibid.
[11]Ibid.

Baca Selengkapnya ....

Ruang kelas dan karakter

Posted by Unknown Jumat, 02 Mei 2014 1 komentar

Ruang Kelas Pembentuk Karakter Anak




“Mohon maaf gambarnya jelek”, Penataan ruang kelas dengan menggunakan papan pembatas didepan meja siswa akan menumbuhkan sikap hormat siswa kepada guru (dengan catatan papan pembatas tidak menghalangi pandangan siswa kepapan tulis), karena setiap siswa harus lewat didepan meja gurunya (ketika guru ada dimeja itu) jika ia ingin ketempat duduknya, setiap kali siswa/anak didik lewat didepan meja gurunya ketika ia ingin keluar atau pun masuk ruangan maka ia harus bersikap sopan sehingga ini akan menumbuhkan sikap hormat anak didik kepada pendidiknya. Siswa akan merasa diperhatikan ketika harus lewat didepan meja guru sehingga secara tidak langsung akan membuat kejiwaannya untuk berpenampilan rapi. Dan selain itu juga akan mengajarkan kepada siswa untuk menghormati hak orang lain, karena ketika anak didik masuk berbarengan dengan temannya maka anak didik itu merasa tidak sopan jika ia masuk berdesakan didepan gurunya. Dan juga mengajarkan kepada siswa untuk bersikap sabar ketika ia harus antri dan tidak berdesakan untuk ketempat duduknya. Dan masih banyak manfaatnya yang tidak terjelaskan disini.

Baca Selengkapnya ....
Template by Fahmianor | Copyright of The Dead Civilization.